ASUHAN
KEPERAWATAN PADA AN. S
DENGAN
GANGGUAN SYSTEM PENCERNAAN : TYPOID
DI
BANGSAL MELATI
RSUD
KARANGANYAR
1.
Pengkajian
Tanggal dan waktu pengkajian : 25 November 2014 Pukul : 14.00 WIB
A.
Anamnesa
I.
Identitas Pasien
Nama :
An. S
Tempat, Tanggal
Lahir : 24 Agustus 2014
Usia : 8 Tahun
Pendidikan : SD
Alamat : Pulerejo RT 01 RW 12 Plosorejo Matesih
Agama : Islam
Nama Ayah / Ibu : Bp. I
Pekerjaan Ayah
/ Ibu : Swasta
Pendidikan Ayah
/ Ibu : SMU
Agama : Islam
Alamat : Pulerejo RT 01 RW 12 Plosorejo Matesih
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Diagnosa Medis : Demam Typoid
Tanggal Masuk
RS : 27 Desember 2012
2.
Riwayat Keperawatan
a.
Keluhan utama : Pasien mengatakan Pusing
b.
Riwayat Perawatan Sekarang
Ibu pasien mengatakan An. S demam
tinggi + 3 hari yang lalu, demam mulai tanggal 24 Desember 2012, demam
tidak kunjung turun, kemudian disertai muntah oleh Ibu pasien An. S dibelikan
obat di warung tetapi panas tidak kunjung turun, ibu pasien mengatakan An. S
terlihat lemas, pucat, dan tidak mau makan dan minum, kemudian oleh keluarga
An. S di bawa ke RSUD Karanganyar pukul 19.45 WIB dan mendapatkan penanganan di
IDG, kemudian dianjurkan untuk rawat inap di ruang Melati. Saat dilakukan
pengkajian pada tanggal 28 Desember 2012 didapatkan data An. S terlihat pucat,
lemas, panas , ∑ =
38,50, N =110/menit, R =24/menit, dan mendapatkan terapi infuse KAEN
3A 12 tpm, cefotaxim 2 x 400 mg, Pragesol 2 x 150 mg, Paracetamol Syrup 3 x 1
cth, ibu pasien mengatakan An. S secara tiba – tiba mengalami demam, pasien
mengatakan badan panas.
c.
Riwayat Penyakit dahulu
Ibu pasien mengatakan semasa dalam
kandungan An. S tidak mengalami gangguan, saat persalinan An. S berjalan dengan
normal di Rumah Sakit, kondisi waktu lahir normal, BBL = 3200 gr, penyakit yang
pernah diderita waktu kecil yaitu batuk, pilek, panas, ibu pasien mengatakan
An. S pernah dirawat di Rumah Sakit umur 2 tahun karena Diare, ibu pasien
mengatakan An. S sudah mendapatkan imunisasi lengkap.
d.
Riwayat keluarga
An. S menderita sakit typoid
penyakit yang pernah diderita yaitu batuk, pilek, diare panas. Dalam keluarga
An. S ibu pasien mengatakan tidak aada penyakit menular dan keturunan
Genagram :
e.
Riwayat sosial :
Ibu pasien Mengatakan An. S dirawat
oleh dirinya Karena ibu pasien sebagai ibu pasien sebagai ibu rumah tangga
wajib dan mengasuh ananknya, ibu pasien mengatakan bahwa mereka tinggal di
lingkungan yang bersih
3.
Ola fungsional
a.
Persepsi tentang kesehatan dan management
kesehatan
Ibu pasien mengatakan sehat adalah
tidak sakit – sakitan dan dapat melakukan aktivitas secara mandiri. Ibu pasien
mengatakan An. S saat dilahirkan dalam keadaan sehat, apabila An. Sakit ibunya memeriksakannya ke bidan.
Ibu pasien mengatakan upaya pencegahan penyakit yaitu dengan makan – makanan
yang bergizi. Orang tuanya An. S Tidak merokok di depan anak. Keadaan bayi aman
karena selalu ditemani orangtuanya. Pasien mengatakan sehat tidak sakit –
sakitan.
b.
Nutrisi dan metabolisme
1.
Ibu pasien mengatakan An. S diberikan ASI
eksklusif selama 6 bulan
2.
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit An. S susah
makan. Makan tidak teratur dan suka jajan, selama sakit ibu pasien mengatakan
An. S nafsu makan menurun makan sedikit + 3 sendok. Pasien makan bubur
Tim.
3.
Selama 24 jam, ibu pasien mengatakan An. S makan
bubur tim, roti dan tidak mengkonsumsi Vitamin
4.
Kebiasaan makan
-
Sebelum makan :
Ibu pasien mengatakan An. Susah
makan, makan sedikit – sedikir dan tidak teratur. An. S tidak mempunyai makanan
pantangan. Pasien mengatakan tidak mempunyai makanan kesukaan. Pasien masih
dapat mengunyah dengan baik dan mampu menelan makanan dengan baik dan dapat
makan sendiri
-
Selama sakit
Ibu pasien mengatakan An. S tidak
mau makan, makan sedikit – sedikit + 3 sendok menu bubur tim, pasien
makan dengan disuapin ibunya.
5.
Alat makan yang digunakan : Ibu pasien
mengatakan An. S makan menggunakan piring kaca, mangkok dan sendok
6.
Ibu pasien mengatakan BB An. S sewaktu lahir
3200 gram. Berat badan sebelum sakit 18 kg, berat badan saat ini 16 Kg, 1MT :
13,3 %
7.
Kulit An. S sehat, tidak ada lesi / luka, warna
kuning langsat
c.
Pola Eliminasi
1.
BAB
-
Sebelum sakit :
Ibu pasien mengatakan An. S BAB 1 x
/ sehari dengan jumlah sedang dan karateristik lembek, tidak mengalam
konstipasi dan diare. Warna feses kuning, bau khas feses.
-
Selama sakit
Ibu pasien mengatakan selama di
rumah sakit An. S belum BAB faktor yang mempengaruhi : intake makan dan
mobilisasi
2.
BAK
-
Sebelum sakit
Sebelum pasien mengatakan An. S BAK
5 x / hari jumlah + jumlah + 1000 cc kareteristik cair dan
warna kuning, tidak ada dorong dan retensi, bau khas : Amoniak
-
Selama sakit
Ibu pasien mengatakan An. S BAK 3x /
baik, jumlah + 600 cc, idak ada dorongan dan retensi, karateristik cair
dengan warna kuning dan bau obat, faktor yang mempengaruhi BAK : Intake cairan
3.
Sumber lain keluarga cairan : Muntah 1 x, jumlah
+ 150 cc
d.
Aktivasi dan latihan
Ibu pasien mengatakan An. S rutin
mandi 2x sehari, pagi dan sore. Kebersihan An. S dan lingkungan terjaga dengan
baik. Aktivitas sehari – sehari An. S bermain dan bercanda dengan teman –
temanya selama sakit pasien di sibin ibunya 2 x sehari, pasien hanya badrest di
tempat tidur
e.
Pola istirahat dan tidur
-
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan An. S tidur 11
jam yaitu tidur siang jam 13.00 WIB sampai jam 15.00 WIB dan tidur malam jam
21.00 WIB sampai jam 06.00 WIB. Tidak mengalami mimpi buruk, posisi tidur biasa
nya terlentang dan kadang miring
-
Selama sakit
Ibu pasien mengatakan An. S Tidur
nyenyak tetapi terkadang terbangun, pasien tidur 10 jam, yaitu tidur siang jam
10.00 WIB sampai jam 12.00 WIB. Ibu pasien mengatakan An. S Terkadang mimpi dan
tidak nokturia . pasien tidur dengan posisi terlentang dan terkadang miring.
Faktor yang mempengaruhi tidur suasana ruang kamar yang panas
f.
Pola kognitif dan persepsi
Respon secara umum pada anak baik
An. S dapat berkomunikasi dan menceritakan semua hal yang dirasakan dan dialami
serta diungkapkan kepada orang lain. Pasien dapat mendengar suara perawat saat
dilakukan anamesa dan dapat melihat orang – orang serta obyek – obyek lain
disekitarnya dan dapat merasakan sentuhan dari perawat saat dilakukan
pemeriksaan fisik, An. S dapat melihat
pensil yang digerakkan perawat dan pandangan mata pasien dapat mengikuti kemana
arah pensil warna bergerak, pasien dapat membedakan waktu pagi, siang dan sore,
serta malam hari. Pasien dapat melafalkan kata dan kalimat dengan jelas pasien
dapat mengidentifikasi rasa haus, lapar dan panas dengan mengungkapkan langsung
kepada keluarga
Orang tua : keluarga pasien
mengatakan orang tuanya tidak ada masalah dalam pengelihatan, sentuhan,
pendengaran, dalam membuat keputusan selalu dimusyawarahkan.
g.
Persepsi diri dan konsep diri
An. S Mengatakan tidak enak atau
tidak nyaman dengan sakitnya saat ini. An. S mengatakan mempunyai banyak teman
baik sekolah maupun dirumah An. S mengatakan mempunyai banyak teman baik
disekolah maupun dirumah An. S mengatakan senang ditemani oleh keluarganya
terutama Ibu dan Neneknya, sehingga tidak merasa takut dan kesepian, keluarga
pasien mengatakan sebagai orang tua harus selalu menjaga dan merawat serta
melindungi dan mendidik anaknya dengan baik.
h.
Pola peranan dan hubungan
1.
Struktur Keluarga
An. S merupakan anak pertama dari 2
bersaudara dengan ayah yang bernama Tn. I Ibu bernama Ny. T
2.
Masalah / Stressor keluarga
Ibu An.S mengatakan merasa cemas
karena anaknya An.S sakit dan belum sembuh – sembuh.
3.
Interaksi antara anggota keluarga dan anak
Interaksi antara anggota keluarga
dan anak terjalin dengan baik, terlihat dengan An.S selalu ditemani keluarganya
di rumah sakit.
4.
Repon bayi terhadap perpisahan
Respon An.S terhadap pemisahan
dengan orang tuanya untuk memenuhi kebutuhannya.
5.
Anak mengalami ketergantungan
An.S terlihat masih membutuhkan
bantuan orang tuanya untuk memenuhi kebutuhannya.
6.
Pola bermain
An.S terlihat bermain dan bercanda
dengan orang tuanya
Orang tua : Ibu An.S mengatakan puas
dengan dirinya sebagai orang tua, dan puas dengan pekerjaan suaminya. Hubungan
perkawinan terlihat harmonis dengan selalu menemani di Rumah Sakit.
i.
Pola seksual dan produksi
1.
An.S mengatakan senang karna banyak yang
mennyayangi.
2.
Keluarga mengatakan belum mengajarkan seksual
pada pasien secara penuh, hannya saja pasien mendapatkan kasih sayang penuh dan
keharmonisan keluarga, keluarga mengatakan tidak mengalami masalah produksi.
j.
Koping dan Pola toleransi stress
An.S mengatakan .................................................................................................................
keluarga An.S mengatakan sesuatu yang berharga adalah keluarga yang sehat
harapannya An.S dapat segera sembuh.
Pemeriksa Fisik
a.
Keadaan umum : Pasien tampak lemah
b.
TTV : To : 100/80 mmHg N : 110x / menit
R : 24 x / menit S : 38,5 0C
c.
Kesadaran : Compos mentis (Cm)
E = 4
(Spontan membuka mata)
V = 5
(Berorientasi orang, tempat dan waktu)
M = 6
(Bergerak Bebas)
d.
Antropometri : TB : 120 cm, BB sebelum sakit :
18 Kg, selama sakit = 16 Kg
e.
Kulit :
Karena
kulit kuning langsat, tidak ada lesi, tidak ada kemerahan, kulit lembab, tidak
dapat perubahan warna kulit kuit teraba hangat, tidak ada eritema dan petikie,
turgor kulit elastis
f.
Kepala :
Bentuk
mesochepal, penyebaran rambut merata, warna rambut hitam, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada lesi, rambut bersih tidak berkotembe
g.
Mata
Mata
simetris, bentuk hidung normal, tidak terdapat penumpukan secret. Tidak ada
nyeri tekan pada sinus. Fungsi pembauan baik.
h.
Hidung
Septum
nasal simetris, bentuk hidung normal, tidak terdapat penumpukan secret. Tidak
ada nyeri tekan pada sinus. Funsi pembauan baik.
i.
Mulut
Bibir
berwarna merah muda, bibir simetris, mukasa bibir kering dan pecah – pecah,
tidak terdapat lesi. Gusi berwarna merah mudah, tidak terdapat pandangan dan
pendarahan. Lidah berwarna merah muda dan terdapat sedikit warna putih di tengahnya.
j.
Telinga
Telinga
kanan dan kiri simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat penumpukan
serumen, fungsi pendengaran baik.
k.
Leher
Leher
simetris , tidak terdapat adanya pembengkakan, tidak terdapat pembesaran kelenjar
tyroid, tidak terdapat nyeri tekan
l.
Jantung
Inspeksi
: Puisasi
terlihat di ics 4, tidak ada bekas luka
Palpasi
: pulsasi teraba pada ics 4, frekuensi dan irama teratur
Auuskultasi
: terdengar
BJ 1 “LUP” dan BJ II “DUP” tidak terdengar suara tambahan
m.
Paru – paru
Inspeksi
: bentuk
dada simetris, gerakan dada simetris, frekuensi pernafasan 24 x /menit, irama
nafas teratur, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, tidak terjadi retraksi
dada
Palpasi : Taktil
fremitus kanan dan kiri
Perkusi : bunyi
sonor
Auskultasi : Suara
nafas vesikuler
n.
Abdomen
Inspeksi : bentuk
datar, warna sawo matang, gerakan peristaltic usus tidak terlihat, tidak
terdapat penonjolan umbilicus.
Auskultasi
: bising
usus 12 x / menit
Perkusi : bunyi
tympani
Palpasi : terdapat
nyeri tekan pada perut bagian kiri bawah, pasien mengatakan nyeri seperti
tertusuk – tusuk dengan skala 5 ( sedang ) nyeri dirasakan hilang timbul nyeri
dirasakan saat makan
Genetalia
: tidak
terkaji
o.
Punggung dan ekstremitas
Tidak
terdapat deformitas pada punggung dan ekstremitas, warna kuku merah muda.
Capillary refill kembali dalam 3 detik, tangan kanan terpasang infuse. Pasien
dianjurkan badrest total.
Kekuatan
otot
5
|
4
|
5
|
5
|
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal
27 Desember 2012
WBC 6,7
x 103 /µl
RBC 4,
34 x 106 /µl
HGB 12,3
g/dl
HCT 38,3
%
MCV 88,2
FL
MCH 28,3
Pg
MCHC 30,1
g/dl
PLT 130
x 103 /µl
LYM
% 15,
3 %
MXD
% 7,3
%
NEUT
% 77,4
%
LYM
# 10
x 103 / µl
MXD # 0,5
x 103 /µl
NGUT
# 5,1
x 103 /µl
RDW 40,1
Fl
PDW 11,2
Fl
MPV 9,3
Fl
P.
LCR 18,
8 %
Imunologi
/ serologi
Vidal O H
S.
Thyphi A 1/80 1/160
S.
Paratyphi 1/80 -
S.
Paratyphi 1/80 > 1 / 320
S.
Paratyphi 1/80 > 1 / 320
Terapi
1.
Infus KA EN 3A 12 tpm
2.
Cefotaxim 2 x 400 mg
3.
Pragesol 2 x 150 mg
4.
Paracetamol syrup 3 x 1 cth
Tta Fokus
a.
Subjektif
-
Pasien mengatakan pusing
-
Pasien mengatakan
badan panas
-
Ibu pasien mengatakan An. S tidak mau makan
-
Ibu pasien mengatakan An. S nafsu makan menurun
-
Pasien Mengatakan nyeri pada perut bagian kiri
bawah, nyeri seperi tertusuk – tusuk, dengan skala ( sedang ), nyeri hilang
timbul nyeri dirasakan saat makan
b.
Objektif
-
Kulit teraba hangat
-
Pasien terlihat pucat
-
Keadaan umum pasien lemah
-
Pasien makan habis 3 sendok
-
Pasien muntah 1 x
-
Membrane mukosa kering
V = TD = 100 / 80 mmHg SH = 38,50C
RR =
24 / menit N = 110 / menit
Pasien
hanya badrest ditempat tidur
Pasien
sebelum sakit = 18 kg, setelah sakit = 16 kg
Perubahan
Berat badan = 2 kg
IMT = 13,3 %
HB = 12,3 g/dt
Konjungtiva
ananemis
Analisa Data
No.
|
Tanggal / jam
|
Data
|
Etiologi
( Penyebab )
|
Problem
|
1
|
15 Nov 2013
15.00 WIB
|
Ds : 1. Pasien
mengatakan badan panas
2.
Pasien mengatakan pusing
Do : 1.
Kulit teraba hangat
2.
Pasien terlihat pucat
3.
Suhu = 38,5oC
|
Peningkatan Laju metabolism
|
Hipertemi
|
2.
|
15 Nov 2013
15.00 WIB
|
Ds : 1. Ibu Pasien mengatakan An. S tidak mau
makan
2.
Ibu pasien mengatakan An. S nafsu makan
menurun
Do : 1. Pasien makan habis 3 sendok
2.
Pasien muntah 1 x
3.
Perubahan BB = 2 Kg
4.
IMT = 13,3 %, HB = 12,3 g/dt
5.
Membrane mukasa kering
6.
Konjugtiva an anemis
|
Faktor biologis
|
Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
|
3
|
15 Nov 2014
15.00 WIB
|
Ds : 1. Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian
kiri bawah, nyeri seperti ditusuk – tusuk, skala 5 (sedang ), Nyeri dirasakan
saat makan
Do : 1. Keadaan umum lemah
2.
Pasien hanya badrest di tempat tidur
3.
TTV : TD = 100/80 mmHg
N = 110 x
/Menit
S = 38,50C
RR = 24 x / menit
|
Agen cidera biologis
|
Nyeri akut
|
Diagram Keperawatan
No. DX
|
Diagnosa
|
Tanggal Ditemukan
|
Tanggal teratasi
|
Tanda tangan
|
1
|
Hipertemi berhubungan dengan
peningkatan laju metabolism ditandai dengan :
Ds : 1. Pasien Mengatakan badan
panas
2. Pasien
mengatakan pusing
Do : 1. Kulit teraba hangat
2. Psaien
terlihat pucat
3. Suhu
= 38,50C
|
15 November 2013
|
17 November 2013
|
|
2
|
Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor biologis ditandai
dengan :
Ds : 1. Ibu pasen mengatakan An. S tidak mau makan
2.
Ibu pasein mengatakan An. S nafsu makan
menurun
Do : 1. Pasien makan habis 3 sendok
2.
Pasien muntah 1 x
3.
Perubahan BB = 2 kg
4.
IMT = 13,3 %, HB = 12,3 g/dl
5.
Membrane mukosa kering
6.
Konjungtiva ab abemis
|
15 November 2013
|
|
|
3
|
Nyeri akut berhubungan dengan
agen cidera biologis ditandai dengan :
Ds : 1. Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian
kiri bawah, nyeri seperti tertusuk – tusuk, skala 5 ( sedang ), nyeri
dirasakan hilang timbul, nyeri dirasakan saat makan
Do : 1. Keadaan umm lemah
2.
Pasien hanya badrest di tempat tidur
4.
TTV : TD = 100/80 mmHg
N = 110 x
/Menit
S = 38,50C
RR = 24 x / menit
|
|
|
|
Rencana tindakan
No. DX
|
Diagnosa keperawatan
|
Perencanaan
|
|
Tujuan / KH
|
Tindakan
|
||
1
|
Hipertemi berhubungan dengan
peningkatan laju metabolism ditandai dengan :
Ds : 1. Pasien Mengatakan badan
panas
2. Pasien
mengatakan pusing
Do : 1. Kulit teraba hangat
2. Psaien
terlihat pucat
3. Suhu
= 38,50C
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam hipertemi teratasi dengan KH :
1.
Suhu Minimal 36 -370C
2.
Pusing hilang
3.
Kulit tidak teraba hangat
4.
Pasien terlihat segar
|
1.
Kajian peningkatan suhu tiap 2 jam
R = untuk mengetahui
perubahan suhu pasien
2.
Kaji keadaan kulit pasien
R = kulit hangat
menandakan peningkatan suhu tubuh
3.
Beri kompres hangat
R = Menyebabkan
vasidilitasi
4.
Beri minum banyak
R = memberi rehidrasi
cairan, mencegah pengeluaran cairan berlebih
5.
Laksanakan advise dokter dalam pemberian
terapi : injeksi pragesol 2 x 150 mg syrup paracetamol 3 x 1 CH R = obat
membantu menurunkan suhu tubuh.
Education mana ?
|
2
|
Ketidak seimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor biologis ditandai
dengan :
Ds : 1. Ibu pasen mengatakan An. S tidak mau makan
2.
Ibu pasein mengatakan An. S nafsu makan
menurun
Do : 1. Pasien makan habis 3 sendok
2.
Pasien muntah 1 x
3.
Perubahan BB = 2 kg
4.
IMT = 13,3 %, HB = 12,3 g/dl
5.
Membrane mukosa kering
6.
Konjungtiva ab abemis
|
Setalah dilakukan keperawatan
selama 3 x 24 jam nutrisi An. S terpenuhi dengan KH :
1.
Nafsu makan pasien bertambah
2.
Pasien makan habis 1 porsi
3.
BB ideal = 18 – 22 kg
4.
Muntah hilang
5.
Membrane mukasa lembab
6.
Konjungtiva ananemis
7.
HB = 12 -13 g/dl
|
1.
Kaji intake makan
R = untuk mengetahui
perubahan nafsu makan
2.
Timbang BB pasien
R = untuk mengetahui
penambahan berat badan
3.
Beri makan sedikit tapi sering
R = untuk mencegah rasa
penuh pada lambung
4.
Pendidikan kesehatan tentang diit typoid
R = agar keluarga
mengetahui dan member makanan yang tepat dan disarankan dokter dalam
pemberian terapi infuse KA EN 3 A 12 tpm
R = mencegah mual dan
umntah
|
3
|
Nyeri akut berhubungan dengan
agen cidera biologis ditandai dengan :
Ds : 1. Pasien mengatakan nyeri pada perut bagian
kiri bawah, nyeri seperti tertusuk – tusuk, skala 5 ( sedang ), nyeri
dirasakan hilang timbul, nyeri dirasakan saat makan
Do : 1. Keadaan umm lemah
2.
Pasien hanya badrest di tempat tidur
3.
TTV : TD = 100/80 mmHg
N = 110 x
/Menit
S = 38,50C
RR = 24 x / menit
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri teratasi dengan KH :
1.
Nyeri berkurang
2.
Skala nyeri 1 – 3
3.
Keadaan umum baik
4.
TTV =
N = 60 – 100 x /menit
RR = 16 – 24 x /
Menit
S = 36 – 370C
|
1.
Kajian keadaan umum
R : mengetahui keadaan
pasien secara umum
2.
Kaji TTV
R : mengetahui
perkembangan tanda – tanda vital
3.
Kaji skala nyeri
R : menentukan tingkat
nyeri untuk menentukan tindakan yang tepat
4.
Ajarkan teknik relaksi nafas dalam
R : memberikan rasa
nyaman dan mengurangi rasa nyeri
5.
Laksanakan advise dokter dalam pemberian
terapi.
Cefotaxim 2 x 400 mg
N Mana ?
|
Implementasi
No. Dx
|
Tanggal Waktu
|
Tindakan Keperawatan
|
Respon Keperawatan
|
Tanda tangan
|
1,23
|
15 Nov 2013
16.00 WIB
|
-
Mengkaji peningkatan suhu tiap 2 jam
-
Mengkaji keadaan kulit pasien
-
Mengkaji intake makan
-
Mengkaji keadaan umum
-
Mengkaji TTV
-
Menimbang BB pasien
|
S : -
O : Suhu : 38,5oC
S : Pasien mengatakan badan panas
O : Kulit teraba hangat
S : Ibu pasien mengatakan An. S
S : -
O : TD : 100/80 mmHg S : 38,5 0C
R : 24 x / menit, N = 10/menit
|
|
2,3
|
17.00 WIB
|
-
Member kompres hangat
-
Member makan tapi kering
-
Member minum banyak
-
Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
|
S : pasien mengatakan badan panas
O : kulit teraba hangat, s : 380
C
S : Ibu pasien mengatakan An.S
tidak mau makan
O : Membrane Muka kering
S : member minum banyak
O : pasien minum air putih
S : pasiaen mengatakn nyeri
O : nyeri skala E
|
|
1
|
18.00 WIB
|
-
Melasanakan Advise dokter dalam pemberian
terapi :
Injeksi progresol 2 x 150
mgufus KA EN 3A 12 tpm Cefotamix 2 x 400
|
S : pasien mengatakan badan panas
O : kulit teraba hangat
S : Ibu pasien mengatakan An.S
muntah 1 x
O : karakteristik cair, warna
putih
S : pasien mengatakan nyeri
O : pasien tampak gelisah
|
|
2
|
18.30 WIB
|
-
Memberikan pendidikan kesehatan tentang
Diitypoid
|
S : Ibu Pasien mengatakan
mengerti
O : Ibu pasien mengatakan mampu
menjelaskan isi materi penkes
|
|
3
|
19.00 WIB
|
-
Mengkaji skala nyeri
|
S : pasien mengatakan nyeri
O : skala nyeri 5
|
|
|
19 Des 12 19.00 WID
|
-
Mengkaji TTV
-
Mengkaji Intake makan
-
Mengkaji kulit pasien
-
Mengkaji keadaan umum
-
Menkaji skala nyeri .
-
Menimbang barat badan pasien
|
S : -
O : TD : 100/80 mmHg, N : 10 x /
menit
S : Ibu pasien mengatakan An.S nafsu
makan menurun
O : pasien makan habis ½ porsi
S : pasien mengatakan badan
dingin
O : kulit teraba dingin
S : pasien mengatakan, lemas,
pusing
O : keadaan Umum lemah
S : pasien mengatakan nyeri
berkurang
O : skala nyeri 4
S : -
O : BB pasien : 16 Kg
|
|
|
WIB
|
-
Melaksanakan advise dokter dalam pepberian
terapi
-
Infus KA EN 3A 12tpm
-
Cefotaxim 2 x 400 mg
|
S : Ibu pasien mengatakan An. S
tidak muntah
O : muntah hilang
S : pasien mengatakan nyeri
O : pasien tampak gelisah
|
|
|
WIB
|
-
Memberi makan sedikit tetapi sering
-
Member makan banyak
-
Mengajarkan teknik relasasi nafas dalam
|
S : ibu pasien mengatakan nafsu
makan menurun
O : pasien makan habis ½ porsi
S : Ibu pasien mengatakan An.S
minum banyak 1 gelas
O : membrane makosa lembab
S : pasien mengatakan nyeri
O : nyeri sekala 4
|
|
|
|
-
Melaksanakan advise dokter dalam pembarian
terapi : syirup parasetamol 3 x 1 cth
|
S : -
O : suhu : 37,50 C
|
|
|
30 Des’ 12
|
-
Mengkaji TTV
-
Mengkaji intake makan
-
Mengkaji keadaan umum
-
Mengkaji skala nyeri
-
Menimbang berat badan pasien
|
S : pasien mengatakan badan
dingin
O : TD : 100/80 mmHg S : 36,50C,
N : 100 x / menit RR : 22x/menit
S : Ibu pasien mengatakan
An.S nafsu
makan menurun
O : pasien memakan habis ½ porsi
S : pasien mengatakan pusing
hilang
O : keadaan umum baik
S : pasien mengatakan nyeri
berkurang
O : skala nyeri 2
S : -
O : BB : 16 Kg
|
|
|
WIB
|
-
Membari makan sedikit trapi sering
-
Membari minum banyak
|
S : -
O : pasien makan ½ porsi
S : Ibu pasien mengatakan An.S
minum banyak 1 gelas
O : membrane mukosa lembab
|
|
|
WIB
|
-
Melaksanakan advise dokter gdalam pemberian
terapi :
-
Infus KA EN 3A 12 tpm Cefotaxim 2x400 mg
|
S : Ibu pasien mengatakan An.S
tidak muntrah
O : muntah hilang
S : pasien mengatrakan nyeri
berkurang dan sehat
O : pasien merasa rileks
|
|
Evaluasi
No DX
|
Tanggal /jam
|
Data
|
Tanda tangan
|
1.
|
15 Nov 14
|
S : 1) pasien megatakan badan
panas
2)
pasien mengatakan pusing
O : 1) kulit teraba hangat
2)
pasien Nampak gelisah
3)
suhu tubuh 38,50C
A : maslah belum teratasi
P : tindakan dilanjutkan
I : 1) kajian keadaan kulit
pasien
2)
beri minum bayak
3)
laksanakan advise dokter dalam pembarian :
Terapi : Injeksi pragesol 2x 150 mg
Syrup
paracetamol 3x 1 cth
|
|
2
|
15 Nov 2014
20.00
|
S : 1) Ibu pasien mengatakan
An.S nafsu makan menurun
2)
Ibu pasien mengatakan Muntah 1 x
O : 1) pasien makan habis 3
Sendok
2)
karekteristik muntah cair, warna putih
3)
membrane mukosa kering
4)
Berat badan pasien : 16 Kg
5)
kanjungtiva an anemis
6)
Hb : tidak dilakukan pemeriksaan
A : masalah belum teratasi
P : tindakan dilanjutkan
I : 1) kaji intake makan
2)
kaji intake makan
3)
beri makan sedikit tapi kering
4)
laksanakan advise dokter dalam pemberian terapi
infuse
|
|
3
|
15 nov 14
20.00
|
S : 1) pasien mengatakan nyeri
pada perut bagian keri bawah, nyeri seperti tertusuk tusuk dengan skala 5
(Sedang), nyeri dirasakan hilang nyeri dirasakan pada saat makan
2)
pasien mengatakan lemas
O : 1) keadaan umum lemah
2)
TTV : TD : 100/80 mmHg RR : 24x / menit
N
: 110x/menit S : 38,50C
A : masalah belum teratasi
P : tindakan dilanjutkan
I : 1) kajian keadaan umum
2)
kajian TTV
3)
kajian Skala nyeri
4)
ajarkan teknik relasasi
5) laksanakan advise dokter dalam pemberian terapi : injeksi Cefatoxim 2 x 400 mg
|
|
1
|
16 nov 14
20.00
|
S : 1) pasien menatakan badan
panas
2)
pasien mengatakan pusing
O : 1) kulit terasa hangat
2)
suhu tubuh 38,50C
3)
pasien tampak gelisah
A : masalah belum teratasi
P : tindakan dilanjutkan
I : 1) kaji keadaan kulit pasien
2)beri
minum banyak
3)
laksanakan Advise dokter dalam pemberian terapi : injeksi pragesol 2 x 150 mg
Syirup paracetamol 3 x 1 cth
|
|
2
|
16 nov 14
20.00
|
S : 1) Ibu pesien mengatakan
An.S nafsu makan menurun
2)
Ibu pasien mengatakan An,S tidak muntah
O : 1) pasien makan habis ½ porsi
2)
muntah hilang
3)
membrane mukosa kering
4)
berat badan pasien : 16 Kg
5)
Konjungtiva an anemis
6)
HB : tidak dilakukan pemeriksaan
A : masalah belum teratasi
P : tindakakan dilanjutkan
I : 1) kaji intake makan
2)
timbang berat badan pasien
3)
beri makan sedikit tapi kering
4)
laksanakan advise dokter dalam pemberian terapi :
infuse KA EN 3A 12 tpm
|
|
|
|
|
|
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.
NANDA NURSE like this blog...
BalasHapusCREATIVE NURSE like this blog...