ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK R
DENGAN
MASALAH UTAMA : OTOT TEGANG PADA Ny. S
DI
RT 03 / I KALIOSO, JETISKARANGPUNG,
KALIJAMBE,
SRAGEN
Disusun
Oleh :
Aprilia Mega Ariyanti
20141186
AKADEMI
KEPERAWATAN MAMBA’UL’ULUM
SURAKARTA
2016
ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK R
DENGAN
MASALAH UTAMA : OTOT TEGANG PADA Ny. S
DI
RT 03 / I KALIOSO, JETISKARANGPUNG,
KALIJAMBE,
SRAGEN
A. Pengkajian Keluarga
Pengkajian dilakukan
hari Kamis, 22 Desember 2016 jam 16.00 WIB di rumah Bapak R Desa Kalioso RT
03/I, Jetiskarangpung, Kalijambe, Sragen. Sumber data diperoleh dari wawancara.
1.
Data Umum
a.
Nama kepala keluarga : Bapak R
b.
Usia :
45 Tahun
c.
Alamat :
Kalioso RT 03/I, Jetiskarangpung,
Kalijambe, Sragen.
d.
Pendidikan :
Tamat SMP
e.
Komposisi Keluarga :
Genogram
Keterangan :
: Laki
– laki
: Perempuan
: Meninggal
---------- : Tinggal
dalam rumah
1.
Tipe Keluarga
Keluarga Bapak R. termasuk keluarga inti
yang terdiri dari Bapak R, Ibu S, An.A, An. N, An. N.
2.
Suku bangsa :
Jawa Indonesia
Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa,
Bapak R. asli penduduk desa Jangkeng, Magelang.
3.
Agama : Islam
Keluarga Bapak R beragama islam,
menjalankan perintah agama, dan selalu menjalankan sholat 5 waktu dan puasa
wajib bulan Ramadhan.
4.
Status Ekonomi Keluarga
Dalam sebuah penghasilan yang dapat
sebanyak Rp. 1.000.000 – 2.000.00 yang dihasilkan dari Bapak R sebagai
pekerjaan swasta dan Ibu Rumah Tangga. Biaya yang dikeluarkan terdiri dari
biaya listrik, biaya untuk makan atau kebutuhan sehari – hari, keluarga Bapak
R. mengatakan mempunyai tabungan, perabot rumah tangga yang dimiliki yaitu TV,
tempat tidur.
5.
Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga Bapak R mengatakan jarang untuk
melakukan rekreasi/jalan – jalan karena Bapak R. harus mencari nafkah sebagai
swasta dan hanya menonton TV.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
6.
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Bapak R saat ini termasuk dalam
taraf perkembangan keluarga anak usia prasekolah dan sekolah.
7.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Semua umur tidak ada masalah dalam tahap
perkembangan keluarga saat ini.
8.
Riwayat Kesehatan keluarga inti
-
Bapak R
Bapak R mengatakan kondisi badannya saat
ini sehat tidak ada yang di keluhkan
-
Ibu S
Ibu S mengatakan nyeri pada bagian
punggung dan lengan.
Ibu S mengatakan jika kambih terasa kaku
pada badan/ otot.
Ibu S mengatakan sedan menjalani rawat
jalan dan terapi sinar.
-
An. A
An. A saat di kaji dalam keadaan sehat. KU
: baik anak tidak ada yang dikeluhkan, hasil pemeriksaan fisik BB : 14 kg, TB :
90 cm, imunisasi lengkap. S : 36,5o C, N : 92 x / menit. RR : 38 x / menit.
-
An. N
An. A saat di kaji dalam keadaan sehat. KU
: baik anak tidak ada yang dikeluhkan, hasil pemeriksaan fisik BB : 14 kg, TB :
88 cm, imunisasi lengkap. S : 36,1o C, N : 90 x / menit. RR : 36 x / menit.
-
An. N
An. A saat di kaji dalam keadaan sehat. KU
: baik anak tidak ada yang dikeluhkan, hasil pemeriksaan fisik BB : 14 kg, TB :
90 cm, imunisasi lengkap. S : 36,5o C, N : 92 x / menit. RR : 38 x /
menit.
9.
Riwayat keluarga Sebelumnya
a)
Riwayat penyakit dalam++
Keluarga Bapak R tidak menderita penyakit
dalam di dalam keluarganya.
b)
Penyakit Keturunan
Menurut keluarga Bapak R tidak ada
penyakit keturunan.
c)
Penyakit Kronis
Bapak R mengatakan bahwa tidak ada anggota
keluarga yang menderita penyakit menular
C. Lingkungan
10.
Karateristik Rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga Bapak R
adalah rumah sendiri, yang terdiri dari 1 ruangan yang digunakan sebagai tempat
tidur, ruang tamu, dapur, rumah tampak berdebu, tidak ada pembuangan sampah,
pembuangan limbah rumah tangga melalui septitank. Tipe rumah Bapak R adalah
semi permanen yang lantainya terbentuk dari tanah, dindingnya terbuat dari
kayu, cahaya matahari tidak dapat masuk kerumah, pintu tertutup, baju
berantakan, jendela tertutup. Luas rumah Bapak R sendiri, persediaan air
bersih, jernih tidak berbau, lantai kamar mandi tampak licin dan penuh lumut.
D
|
C
|
A.
: Pintu
B.
B
|
C.
E
|
D.
: Tempat Sholat
E.
A
|
11.
Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan tetangga umumnya berasal dari
daerah RT 03 RW I pergaulan dengan lingkungan cukup baik. Dalam lingkungan RW I
selalu aman dan tidak ada kerusuhan.
12.
Mobilitas geografi keluarga
Keluraga Bapak R tidak pernah berpindah –
pindah selalu menetap di RT 03 / RW I Kalioso, Jetis karangpung, Kalijambe,
Sragen.
13.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
Keluarga bisa berkumpul apabila malam hari
karena suaminya bekerja pada siang hari. Bapak R bekerja sebagai swasta,
sehingga Bapak R dapat berinteraksi dengan masyarakat dengan baik.
14.
Sistem penduduk keluarga
Keluarga Bapak R terdiri dari Ibu S dan
An. A anak pertama sudah bersekolah SD, An. N dan An. N masih sekolah TK,
keluarga mempunyai kedekatan yang saling membantu dan bertukar pikiran. Apabila
keluarga Bapak R ada yang sakit keluarga Bapak R dan Ibu S saling membantu.
D. Struktur Keluarga
15.
Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi keluarga sehari – hari dengan
baik, bila ada permasalahan dimusyawarahkan dan menggunakan bahasa jawa. Pola
komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga
bebas menyampaikan pendapat atau tanggapan. Menurut Bapak R tidak ada yang
ditutup – tutupi. Anggota berkumpul saat malam hari, karena Bapak pagi sampai
sore bekerja.
16.
Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan pada keluarga Bapak R mereka
menerima keadaan masing – masing dan bertekad menjaga kerukunan keluarga. Dalam
keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama setiap anggota
berperan sesuai dengan peran, dapat menyampaikan idenya bila ada masalah yang
dirasakan. Keluarga Bapak R terdiri dari istri dan 3 anak perempuan.
17.
Struktur peran
Setiap anggota berperan sesuai posisinya
Bapak R berperan sebagai pencari nafkah dibantu ibu S merawat anak – anak.
18.
Nilai dan Norma budaya keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam
keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam agama islam yang dianutnya serta norma
masyarakat di sekitarnya. Keluarganya berpendapat bahwa kesehatan itu sangat
penting.
E. Fungsi Keluarga
19.
Fungsi afektif
Masing – masing anggota keluarga memiliki
perasaan saling memiliki, dan dimiliki, saling menghargai satu sama lain.
20.
Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bapak R mengatakan cara
menanamkan hubungan sosialisasi dan interaksi sosial adalah dengan sering
berkomunikasi bersama tetangga dan saling membantu. Keluarga Bapak R tidak
cukup aktif dalam bermasyarakat.
21.
Fungsi perawatan Kesehatan
a.
Kemampuan mengenal masalah
Bapak R mengatakan pola makan 3 x 1 hari.
Ibu S mengatakan tahu makanan yang tidak boleh dan makanan yang dianjurkan.
b.
Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat.
Bapak R tidak rutin memeriksa
kesehatannya. Ibu S rutin memeriksakan kesehatannya sehingga jika mengeluh
sakit langsung diperiksakan ke pelayanan kesehatan. Bapak R juga khawatir
dengan kesehatan anak – anaknya.
c.
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.
Ibu S mengatakan bahwa penyakitnya masih
terasa sakit. Keluarga Bapak R belum tahu tentang komplikasinya juga belum
paham dengan penyakitnya, BB : Anak N 14 kg, kebersihan An. A, An. N, An.N
belum terjaga.
d.
Kemampuan keluarga memelihara rumah sehat
Keluarga memiliki rumah luasnya , jendela rumah selalu tertutup,
peralatan rumah berantakan, barang rumah tangga tidak tertata pada tempatnya,
lantai kamar mandi licin dan ditumbuhi lumut.
e.
Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga Bapak R Percaya dengan pelayanan
kesehatan. Fasilitas kesehatan dapat dijangkau dengan sepeda motor. Bapak R
pergi ke dokter bila memeriksakan Ibu S tetapi selama ini Ibu S teratur minum
dari RS.
22.
Fungsi Reproduksi
Kebutuhan pasangan seksual keluarga
terpenuhi, saat pengkajian Ibu S mengatakan bahwa dirinya tidak memakai alat
kontrasepsi karena sedang sakit.
23.
Fungsi Ekonomi
Bapak R bekerja sebagai swasra, Ibu S
sebagai ibu rumah tangga untuk kehidupan sehari – hari.
F. Stres dan Koping Keluarga
24.
a. Stressor
jangka pendek
Ibu S mengatakan dirinya
sakit, cemas jika penyakitnya tidak kunjung sembuh.
b. Stressor jangka panjang
Keluarga Bapak R
memikirkan bagaimana memperoleh ekonomi yang lebih baik sehingga kebutuhan dan
semua masalah dapat teratasi.
25.
Kemampuan berespon terhadap stress
Keluarga berusaha
menghadapi situasi yang ada Ibu S juga mengatakan akan selalau berusaha
mengikis perasaan – perasaan cemas dalam menjalani penyakit otot tegang, jika
adalah masalah Bapak R dan Ibu S segera membahas agar memperoleh solusi.
26.
Strategi koping yang digunakan
Ibu S selalu menanyakan hal
– hal yang belum diketahui dalam mengontrol kekuatan yang dialami/ jika
penyakit kambuh dan selalu berdoa untuk kesembuhannya.
27.
Strategi adaptasi, disfungsional
Tidak tampak adanya strategi
adaptasi disfungsional pada keluarga Bapak R, bila ada masalah keluarga Bapak R
langsung menyelesaikan masalah.
G. Pemeriksaan Fisik
No
|
Jenis
Pemeriksaan
|
Bapak
R
|
Ibu
S
|
An.
A
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
|
Keadaan Umum
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Dada
a.
Inspeksi
b.
Palpasi
c.
Perkusi
d.
Auskultasi
Abdomen
a. Inspeksi
b. Auskultasi
c. Palpasi
d. Perkusi
Ekstremtas atas
Kanan kiri
Ekstremtas bawah
Kanan kiri
Kulit
Tanda – tanda vital
|
Compos mentis kanan kiri simetris, pupil simetris, konjungtiva merah
muda, fungsi pengelihatan baik
Simetris kanan kiri, tidak ada secret, bersih, penciuman normal.
Kanan kiri simetris, bersih, pendengaran baik.
Mukosa bibir lembab, gigi rapi, tidak ada stomatitis.
Tidak ada pembesaran tiroid
Simetris kanan kiri
Pengembangan sama tidak ada lesi
Tidak ada, nyeri tekan
Sonor
Reguler.
Tidak ada pembesaran organ
dalam.
Bising usus 15 x /menit.
Tidak ada nyeri tekanan.
Tympani.
Dapat bergerak bebas.
Tanpa hambatan.
Dapat bergerak bebas.
Tanpa hambatan.
Turgor kulit baik, karena
kulit sawo matang.
VS : TD :120/80mmHg
N :80
x /menit
RR :24
x /menit
S :360C
|
Compos mentis.
Konon kiri simetris, pupil
tsokor, konjungtira merah muda, fungsi penglihatan normal.
Simetris kanan kiri, tidak
terdapat sekret, bersih, penciuman normal.
Kanan kiri simteris, bersih,
pendengaran baik.
Mukosa bibir lembab, gigi
rapi, tidak ada stomatitis.
Tidak ada pembesaran tiroid.
Simetris kanan kiri Pengembangan
sama tidak ada lesi Tidak ada nyeri tekanan.
Sonor.
Reguler.
Tidak ada pembesaran organ
dalam.
Bising usus 15 x /menit.
Tidak ada nyeri tekanan.
Tympani.
Dapat bergerak bebas.
Tanpa hambatan.
Dapat bergerak bebas.
Tanpa hambatan.
Turgor kulit baik, karena
kulit sawo matang.
VS :
TD : 110/90 mmHg
N : 80 x /menit
RR : 20 x /menit
S : 36,10C
|
Compos mentis.
Konon kiri simetris, pupil
simetris, konjungtira merah muda, fungsi penglihatan normal.
Simetris kanan kiri, tidak
terdapat sekret, bersih, penciuman normal.
Kanan kiri simteris, bersih,
pendengaran baik.
Mukosa bibir lembab, gigi
rapi.
Tidak ada pembesaran tiroid.
Simetris kanan kiri
Pengembangan sama tidak ada lesi Tidak ada nyeri tekanan.
Sonor.
Reguler.
Tidak ada pembesaran organ
dalam.
Bising usus 15 x /menit.
Tidak ada nyeri tekanan.
Tympani.
Dapat bergerak bebas.
Bebas .
Dapat bergerak bebas.
Bebas.
Turgor kulit baik, karena
kulit sawo matang.
VS :
TD : -
N : 84 x /menit
RR : 24 x /menit
S : 36,50C
|
No
|
Jenis Pemeriksaan
|
An. N
|
An. N
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
|
Keadaan Umur
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Dada
a.
Inspeksi
b.
Palpasi
c.
Perkusi
d. Auskultasi
Abdomen
a. Inspeksi
b. Auskultasi
c. Palpasi
d. Perkusi
Ekstremtas atas
Kanan kiri
Ekstremtas bawah
Kanan kiri
Kulit
Tanda –
tanda vital
|
Compos mentri.
Kanan kiri simetris, pupil simetris, konjung tiya merah muda, fungsi
penglihatan baik.
Simetris kanan kiri, tidak ada secret, bersih, penciuman baik.
Kanan kiri simetris, bersih, pendengaran baik.
Tidak ada pembesaran tiroid
Simetris kanan kiri
Pengembangan sama tidak ada lesi
Tidak ada, nyeri tekan
Sonor
Reguler.
Tidak ada pembesaran organ
dalam.
Bising usus 15 x /menit.
Tidak ada nyeri tekanan.
Tympani.
Dapat bergerak bebas.
Dapat bergerak bebas.
Turgor kulit baik, karena
kulit sawo matang.
VS
: TD : -
N : 88 x /menit
RR : 24 x /menit
S : 36,30C
|
Compos mentri
Kanan kiri simetris, pupil simetris, konjung tiya merah muda, fungsi
penglihatan normal.
Simetris kanan kiri, tidak ada secret, bersih, penciuman baik.
Kanan kiri simetris, bersih, pendengaran baik.
Tidak ada pembesaran tiroid
Simetris kanan kiri
Pengembangan sama tidak ada lesi
Tidak ada, nyeri tekan
Sonor
Reguler.
Tidak ada pembesaran organ
dalam.
Bising usus 15 x /menit.
Tidak ada nyeri tekanan.
Tympani.
Dapat bergerak bebas.
Dapat bergerak bebas.
Turgor kulit baik, karena
kulit sawo matang.
VS
: TD : -
N : 86 x /menit
RR : 24 x /menit
S : 36,20C
|
H. Harapan Keluarga
Bapak R dan Ibu S berharap dengan adanya
penyuluhan diharapkan dapat mengetahui tentang kesehatan dan tahu bagaimana pencegahannya,
sehingga dapat melakukan aktivitas sehari – hari dengan nyaman dan jika
penyakitnya kambuh ibu S mengontrol rasa sakitnya.
I.
Analisa
Data
Data Subyektif
1.
Ibu S mengatakan nyeri pada bagian punggung dan
lengan
2.
Ibu S mengatakan belum tahu penyebab dan
komplikasi dan belum begitu paham penyakitnya.
3.
Ibu S mengatakan saat ini menjalani rawat jalan
dan terapi di RSUD Gemolong.
4.
Ibu S mengatakan anaknya dalam kondisi sehat
tetapi kebersihan pada anak kurang terjaga.
5.
Ibu S mengatakan kurang memperhatikan kebersihan
rumahnya.
Data
Objektif
1.
KU :
Baik
TD : 110 / 90 mmHg
N : 80 x / menit
RR : 20 x/menit
S : 36,1oC
|
P : peradangan sendi
Q : serut – serut
R : Punggung dan lengan
S : Skala 4
T : Hilang timbul
|
2.
Menderita otot tegang
3.
Anak A berusia 7 tahun
BB :
17 kg
Gigi kotor, lidah kotor
Tidak gosok gigi
4.
Kebersihan balita belum terjaga
5.
Berdebu
·
Lantai rumah masih tanah
·
Tatanan rumah belum rapi / berantakan
·
Tidak ada pembuangan sampah
·
Jendela rumah selalu tertutup
·
Lantai kamar mandi licin ditumbuhi lumut
J.
Analisis
Data
No
|
Data
|
Problem
|
Etiologi
|
1
|
S : Ibu S
mengatakan nyeri
P : Peradangan Sendi
Q : Senut – senut
R : Punggung dan Lengan
S : Skala 4
T : Hilang Timbul
·
Ibu S mengatakan belum mengetahui penyebab dan
komplikasi dan belum begitu paham penyakitnya.
·
Ibu S mengatakan saat ini sedang menjalani
rawat jalan dan terapi di RSUD Gemolong.
O : KU : Baik
TO : 110/90 mmHg
N : 80 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,1 0C
·
Ibu S menderita otot tegang.
|
Nyeri pada ibu S.
|
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan tentang otot tegang.
|
2
|
S : Ibu S
mengatakan anaknya
dalam kondisi sehat, tetapi kebersihan pada anak
kurang terjaga.
O : Anak A
berusia 7 tahun
·
Gigi kotor
·
Lidah kotor
·
Tidak gosok gigi
·
Kebersihan balita belum terjaga
|
Potensi peningkatan status kesehatan
pada balita.
|
KMK mnegenal kesehatan pada balita.
|
3
|
S : Ibu S
mengatakan kurang memperhatikan kebersihan rumahnya.
O : Berdebu
·
Lntai rumah masih tanah
·
Tatanan rumah berantkan
·
Tidak ada pembuangan sampah
·
Jendela rumah selalu tertutup
·
Lantai kamar mandi licin, lumutan
|
Ketidakmampuan keluarga memlihara
lingkungan.
|
Lingkungan yang tidak sehat.
|
K. Penentuan Prioritas Masalah / Skoring
1.
Nyeti b/d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan tentang otot tegang.
No
|
Kriteria
|
Hitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah : actual
|
3/3 x 1
|
1
|
Menderita otot tegang dalam jangka waktu yang lama
dan menjalani rawat jalan dan terapi.
|
2
|
Kemunkinan masalah dapat diubah : sebagian
|
1/2 x 2
|
1
|
Dengan teknologi sekarang otot tegang dapat dicegah
dan diobati. Fasilitas kesehatan mendukung, namun sumber daya keuangan, waktu
dan tenaga kelurga yang kurang mendukung.
|
3
|
Potensial untuk dicegah : tinggi
|
3/3 x 1
|
1
|
Masalah dirasakan kurang lebih 3 bulan dan keluarga
sudah berupaya menjalani rawat jalan dan terapi, sudah memanfaatkan fasilitas
kesehatan secara
maksimal
|
4
|
Menonjolkan masalah – masalah berat harus segera
ditangani
|
2/2 x 1
|
1
|
Keluarga menginginkan masalah ini segera dapat
dituntaskan agar ibu S dapat segera sembuh dari penyakitnya.
|
Jumlah
|
|
4
|
|
2.
Potensi peningkatan status kesehatan pada balita
b/d ketidakmampuan keluarga mengenai kesehatan balita.
No
|
Kriteria
|
Hitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah keadaan sejahtera
|
1/3 x 1
|
1
|
Balita dalam keadaan sehat, sudah bersekolah dan
belum pernah sakit parah, iunisasi lengkap sampai usia 1 tahun.
|
2
|
Kemunkinan masalah dapat diubah : sebagian
|
1/2 x 2
|
1
|
Fasilitas kesehatan mendukung namun sumber daya
keluarga, waktu dan tenaga keluarga yang kurang mendukung .
|
3
|
Potensial untuk dicegah : tinggi
|
3/3 x 1
|
1
|
Masalah tidak pelik, minat keluarga ada potensi
petugas ada, jarak rumah dengan puskesmas dekat, faktor ekonomi agak terbatas
|
4
|
Menonjolkan masalah – masalah berat harus ditangani
|
1/2 x 1
|
1/2
|
Keluarga merasa memerlukan informasi tentang
kesehatan balita.
|
Jumlah
|
|
3 ½
|
|
3.
Lingkungan yang tidak sehat b/d ketidakmampuan
keluarga memelihara lingkungan.
No
|
Kriteria
|
Hitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah : actual
|
2/3 x 1
|
2/3
|
Lingkungan keluarga yang tidak terawat menimbulkan
masalah baru karena penataan serta keadaan yang tidak bersih.
|
2
|
Kemunkinan masalah dapat diubah : sebagian
|
1/2 x 2
|
1
|
Kesadaran pihak keluarga sangat mendukung untuk
menciptakan yang sehat.
|
3
|
Potensial untuk dicegah : cukup
|
2/3 x 1
|
2/3
|
Lingkungan rumah yang kurang / tidak adanya perawatan
yang baik.
|
4
|
Menonjolkan masalah : masalah ada tapi tidak
dirasakan
|
0/2 x 1
|
0
|
Kesadaran keluarga disini sangat membantu untuk
menyelesaikan masalah lingkungan yang terjadi.
|
Jumlah
|
|
1 4/6
|
|
L. Prioritas Masalah
1.
Nyeri b/d ketidakmampuan keluarga mengenai
masalah tentang otot tegang.
2.
Potensi peningkatan status kesehatan pada balita
b/d ketidakmampuan keluarga mengenai status kesehatan balita.
3.
Lingkungan yang tidk sehat b/d ketidakmampuan
keluarga memlihara lingkungan.
M. Rencana Keperawatan
No
|
Diagnosa
|
Tujuan
|
Kriteria Evaluasi
|
Intervensi
|
Prf
|
||
Keperawatan
|
Umum
|
Khusus
|
Kriteria
|
Standar
|
Keperawatan
|
||
1
|
Nyeri b/d ketidakmampuan keluarga mengenal kesehatan
tentang otot tegang.
|
Setelah dilakukan kunjungan ke rumah Bp. R dalam 5 x 1
minggu anggota diharapkan mampu mengatasi nyeri terutama yang diderita ibu S.
|
Setelah dilakukan tindakan kunjungan kerumah selama
a. mengenal masalah nyeri
b. Dapat merawat anggota keluarga yang
sakit bila timbul rasa nyeri.
c. Mngenal cara mengatasi gejala otot
tegang 3 x 30 menit diharapkan keluarga mampu menggunakan fase ke 5.
|
Respon verbal
Respon demonstrasi
|
Keluarga mengerti tentang mengontrol nyeri
- Tanda dan gejala otot tegang
- Faktor yang mempengaruhi otot
tegang
- Komplikasi cara pencegahan dan perawatannya
Keluarga
membawa ibu S di RSUD Gemolong
Penyebab
otot tegang mengatasi nyeri, mengatur otot tegang.
|
1. Mengajari teknik relakasi distraksi
2. Mendiskusikan tentang penyakit otot
tegang :
- Pengertian
- Tanda & gejala
- Faktor resiko
- Penyebab otot tegang
- Komplikasi
- Cara pencegahan dan
- Pengobatan
3. Lakukan latihan mobilitas fisik
4. Berikan kompres hangat agar tidak
kaku
|
|
2
|
Potensi peningkatan status kesehatan pada balita b/d
ketidakmampuan keluarga mengetahui status kesehatan balita.
|
Setelah dilakukan kunjungan ke rumah ibu S dalam 5 x 1
minggu, anggota diharapkan tidak mengalami gangguan pertumbuhan.
|
Setelah dilakukan tindakan kunjungan ke rumah 3 x 30 menit
diharapkan keluarga mampu :
a. Keluarga dapat memakan keluarganya
yang sakit
b.Mengenal cara peralatan balita dan
kebersihan balita
|
Respon verbal demonstrasi
|
1.Keluarga dapat menyelesaikan
tentang kebersihan balita
2.Keluarga mampu menyebutkan contoh
cara perawatan balita
3.Keluarga mampu menyebutkan kembali
cara penanganan pada penyakit – penyakit yang sering terjadi pada balita
|
1.Diskusikan pada keluarga mengenai
perawatan balita
2.Ajarkan cara menggosok gigi yang
benar
3.Anjurkan keluarga untuk mengawasi
kebersihan balita
4.Dampingi keluarga saat melakukan
perawatan yang pertama kali setelah diajarkan
5.Evaluasi cara perawatan balita
|
|
3
|
Lingkungan yang tidak sehat b/d ketidakmampuan memlihara
rumah yang sehat.
|
Setelah dilakukan kunjungan ke rumah ibu S selama 5 x 1
minggu diharapkan klien dapat mengerti bagaimana rumah sehat dan penting nya
cahaya matahar
|
Setelah dilakukan kunjungan ke rumah ibu S selama 5 x 30
menit diharapkan :
a. Anggota keluarga menaati ciri –
ciri rumah sehat
b.Anggota keluarga dapat merubah
kebiasaan tatanan rumah & cahaya matahari
|
Respon verbal
|
- Keluarga ibu S mampu mengetahui dan
memahami keuntungan cahaya matahari yang masuk, menjaga kebbersihan rumah.
- Keluarga dapat mengatasi masalah
kebersihan dirumah dan lingkungan rumah
|
1.Menjelaskan pentingnya pencahayaan
2.Menjelaskan pentingnya rumah sehat
3.Anjurkan untuk membersihkan rumah
4.Menganjurkan menata ruangan rumah
5.Menganjurkan membersihkan lantai
kamar mandi
1.Adanya kunjuntgan rumah secara
mendadak dalam waktu 2 minggu sekali
2.Jelaskan lagi betapa pentingnya
rumah sehat itu
|
|
N. Implementasi
No DX
|
Tgl/Jam
|
Implementasi
|
Respon Keluarga
|
Paraf
|
1
|
25/12/2016
11.10
11.20
11.45
|
a.
Mengucapkan salam, memperkenalkan diri,
membuat kontrak waktu, menjelaskan tujuan
b.
Menjelaskan penyebab otot tegang dan cara penanganannya
c.
Melakukan pendidikan kesehatan tentang oral
hygiene
d.
Mengukur tanda – tanda vital
|
S : Keluarga
ibu S
menjawab salah
O : Keluarga
ibu S
menjawab salah dengan baik
S : Ibu S
mengatakan
belum paham terhadap
penyakitnya
O : Ibu
S tampak
kooperatif
S : Ibu S
mengatakan anak
A tidak gosok gigi
O : Ibu
S dan anak A
tampak memperhatikan
S:Ibu S mengatakan “iya”
O : TD : 110/80
mmHg
N : 80
x /menit
Rr : 20
x /menit
S : 36,20C
|
|
2
|
28/12/2016
15.10
15.20
16.00
|
a.
Mengucapkan salam, memperkenalkan diri,
membuat kontrak waktu, menjelaskan tujuan
b.
Menjelaskan cara memelihara lingkungan
c.
Menjelaskan pentingnya lingkungan yang sehat
d.
Menjelaskan cara mengontrol nyeri
|
S : Keluarga
ibu S
menjawab salam
O : Keluarga
ibu S tampak
menjawab salam dengan baik
S : Keluarga
ibu S
mengatakan kurang memelihara
lingkungan rumah
O : Keluarga
ibu S tampak
memperhatikan
S : Keluarga
ibu S
mengatakan bagaimana
lingkungan yang sehat itu
O : Keluarga
ibu S tampak
kooperatif
S : Ibu S
mengatakan jika
kambuh badan terasa kaku
O : Ibu
S tampak masih
meminum obat yang diberikan dari
dokter
|
|
3
|
27/12/2016
15.10
15.30
15.45
16.10
|
a.
Mendemonstrasikan cara gosok gigi yang benar
b.
Menjelaskan pentingnya pencahayaan
c.
Mengajurkan cara merekat jika terjadi kekakuan
otot
d.
Mendemonstrasikan pembukaan jendela
e.
Menganjurkan menata ruangan dengan benar
f.
Menganjurkan membersihkan kamar mandi
|
S : Ibu S
mengatakan “iya”
O : anak
A kooperatif
S : Keluarga
mengatakan
“Iya”
O : Keluarga
kooperatif
S : Ibu
mengatakan “Iya
O : Ibu
S tampak paham
S : Ibu S
mengatakan “iya”
O : Keluarga
tampak
kooperatif
S : Keluarga
mengatakan
“iya”
O : Ibu
S tampak paham
S : Keluarga
mengatakan
akan membersihkannya
O:Keluarga
tampak paham
|
|
O. Evaluasi
No
|
Hari/Tgl
|
No. DX
|
Evaluasi
|
Paraf
|
1
|
Rabu,
28 Des 2016
|
1
|
S : Keluarga
ibu S mengatakan lebih
paham dan mengerti tentang
cara mengontrol nyeri/kekakuan otot bila sakitnya kambuh
O : Ibu
S tampak lebih paham
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
|
|
2
|
Rabu,
28 Des 2016
|
2
|
S : Keluarga
ibu S mau memantau
kebersihan anaknya Anak A
tampak mau melakukan gosok gigi
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi
dihentikan
|
|
3
|
Rabu,
28 Des 2016
|
3
|
S : Keluarga
ibu S mengatakan sudah
sedikit demi sedikit menata
dan membersihkan rumahnya
O : Tatanan
rumah tampak lebih tertata
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Interversi
dilanjutkan
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar